Tentang Beti Hidayati

Lahir pada 1 Januari 1990 dengan nama Beti Malia Rahma Hidayati. Kini biasa disapa dengan nama panggilan Bunda Beti. Istri dari Sugianto, S.Pd.I dan ibu dari dua anak, Batricia Rahma Azzara yang biasa disapa Kakak Azza (9 tahun) dan Bukhari Abdul Ghani yang biasa disapa Adek Akka (4 tahun).

Aktifitas harian di Fakultas Dakwah, Ushuludin, dan Psikologi sebagai Wakil Dekan III bidang Kemahasiswaan dan dosen di Program Studi Psikologi Islam, serta ketua Laboratorium dan Layanan Psikologi P3LP Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri.

Menyelesaikan studi S1 Psikologi di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang dengan gelar S.Psi pada tahun 2012 dan studi S2 Magister Profesi di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dengan gelar M.Psi., Psikolog pada tahun 2015

Saat ini menjabat sebagai koordinator bidang Pengabdian dan Tanggung Jawab Sosial Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Cabang Kediri Raya Periode 2018-2023.

Merupakan founder dari PT. BERLIAN Psychology Care di Pare Kediri dan menjadi pembicara diberbagai seminar, workshop, dan pelatihan dengan topik-topik psikologi.

Brosur Jasa Psikologi

 

Usia Manusia

Kemaren, klien saya bertanya melalui chat WA "Apa itu dewasa?". Bukan pertanyaan yang tiba-tiba, karena sebelumnya sudah ada pembicaraan yang terkait dengan hal tersebut. Sekilas tentang klien saya, dia berusia 21 tahun, perempuan, dan sedang tidak bekerja.

Kata "dewasa" itu sendiri saya rasa bisa memiliki banyak makna, walau intinya sama yaitu sebuah level pada periode perkembangan. Perkembangan fisik dan mental. Secara fisik, orang yang berada pada level ini memiliki ciri-ciri tubuh tertentu, dan secara mental bisa terlihat dari gejala kejiwaannya.

Kalau dilihat dari sudut pandang lain, dewasa bisa dikaji dari segi hukum, fiqih, undang-undang, dan berbagai perspektif lainnya. Namun, saat merespon klien saya menjelaskan tentang dua jenis usia yang melekat pada setiap diri manusia, yaitu usia kronologis dan usia mental.

Usia kronologis adalah usia sebenarnya dari orang yang dimaksud, yaitu usia yang didapatkan dari perhitungan kalender menggunakan rumus: Tanggal sekarang - Tanggal lahir. Bisa disebut juga sebagai lamanya kehidupan seseorang.

Usia kronologis dan usia mental dapat tidak selalu sejalan. Ada yang memiliki angka sama, ada juga yang sangat berbeda. Pada kasus tertentu usia kronologis dan usia mental bisa sangat berbeda. Perbedaan itu biasanya disebabkan oleh kondisi mental atau kemampuan seseorang yang bisa saja memang mengalami hambatan atau kekacauan dalam proses perkembangannya.

Usia mental dapat diketahui dengan pemeriksaan psikologis. Bisa dengan alat tes psikologi ataupun alat bantu lainnya. Pembicaraan saya dengan klien berlanjut hingga muncul balasan chat dengan kalimat "aku masih anak-anak".

Setiap manusia, dalam satu individu akan mengalami banyak sekali perkembangan. Mulai dari perkembangan fisik, sosial, seksual, kognitif, dan berbagai perkembangan manusia lainnya. Memastikan setiap perkembangan telah berkembang dengan baik adalah tugas kita semua.

Mari lebih aware dengan lingkungan kita, jadi bagian dari support system yang baik untuk semua orang yang kita kenal dan kenal dengan kita. Yok saling menolong dan jangan ragu untuk datang kepada profesional.

Profil Psikolog